Hati-Hati..!! Duduk 7 Jam sehari Ternyata Beresiko Terkena Diabetes- Kamu seorang wanita karier atau bekerja dikantor??? atau Kamu seorang yg kesehariannya menghabiskan sebahagiaan kegiatan dgn duduk di kantor atau area kerja? Apabila iya begitu maka kamu mesti berhati-hati karena ada riset teranyar menemukan, perempuan yg duduk hingga tujuh jam sehari berisiko lebih gede mengalami penyakit diabetes tipe-2.
Hati-Hati..!! Duduk 7 Jam sehari Ternyata Beresiko Terkena Diabetes khususnya bagi perempuan.
Peneliti mengindikasikan, perempuan yg menghabiskan diwaktu paling banyak duduk tatkala seminggu lebih condong menunjukkan tanda-tanda awal penyakit diabetes tipe-2 di bandingkan mereka yg lebih aktif.
Hasil tes darah menunjukkan bahwa perempuan yg terlampaui lama duduk mempunyai penanda atau marker lebih tinggi yg menunjukkan adanya risiko mengidap diabetes. Sedangkan kepada cowok, peneliti tak menemukan jalinan antara duduk lama bersama diabetes.
Menurut Ilmuan Mengatakan
Para ilmuwan dari University of Leicester mengemukakan bahwa mereka belum mempunyai argumen kenapa perihal ini tak berlangsung kepada cowok. Namun mereka menduga bahwa perempuan lebih rentan kepada kerusakan akibat tingkah laku menetap (sedentary).
Dalam risetnya, peneliti dari Leicester of University melibatkan 505 relawan laki laki & perempuan berumur 59 th atau lebih. Selanjutnya masing-masing relawan diberikan pertanyaan terkait seberapa lama mereka menghabiskan disaat duduk sewaktu seminggu.
Tiap-tiap relawan pun menjalani tes buat mengukur kadar zat kimia tertentu dalam darah mereka yg didapati mempunyai jalinan bersama risiko timbulnya diabetes.
Hasil riset yg dipublikasikan dalam American Journal of Preventive Medicine itu menunjukkan bahwa perempuan condong duduk sewaktu 4 hingga 7 jam tiap-tiap hri. Sedangkan laki laki antara 4 & 8 jam sehari.
Peneliti mengindikasikan, perempuan yg duduk paling lama condong mempunyai kadar insulin lebih tinggi--hormon yg mengatur gula darah dalam badan. Kadar insulin yg tinggi dalam badan menunjukkan adanya resisten kepada hormon & perkembangan diabetes.
Bahkan peneliti pun mencatat adanya kadar lebih tinggi kepada C-Reactive protein (CRP), leptin, adinopectin & interleukin-6, di mana seluruh bahan kimia tersebut dilepaskan oleh jaringan lemak di perut & akan memicu timbulnya peradangan.
Namun hasil yg sama tak ditemukan kepada cowok. Peneliti menyampaikan factor ini bisa jadi disebabkan dikarenakan wanita lebih bisa saja buat ngemil ketimbang laki laki kala sedang duduk atau mungkin saja dikarenakan laki-laki lebih tidak sedikit bergerak.
Studi ini memberikan kebenaran baru bahwa terlampaui lama duduk, rendah gerakan fisik, mempunyai resiko kerusakan terhadap resistensi insulin & peradangan yg kronis terhadap perempuan bukan laki-laki. kata peneliti.
Temuan ini mendorong biar wanita tak berlama-lama duduk, juga sebagai salah satu aspek mutlak dalam mencegah penyakit kronis, tambah peneliti.
Menurut perkiraan, rata-rata orang dewasa sekarang menghabiskan lebih kurang 55 prosen dikala kerja mereka di ruang duduk.
Di inggris ada badan amal buat diabetes, yang mencatat adanya kecenderungan peningkatan angka diabetes kategori dua di Inggris dari lebih kurang 2,5 juta sekarang ini hingga empat juta terhadap thn 2025 dan lima juta terhadap 2030.
Sadarkah kamu akan Diabetes??
Menurut peneliti, lebih dari satu juta orang yg mengidap diabetes rata-rata tak menyadari bahwa mereka sudah mengidap penyakit gula tersebut. Keadaan ini bisa jadi karena mereka tak mengenali gejala, seperti kelelahan, haus, tidak jarang buang air mungil, sariawan berulang & luka yg condong sulit buat sembuh.
Informasi baiknya, lebih kurang 24.000 kematian per thn (akibat diabetes) di Inggris mampu dgn enteng dicegah. dokter lakukan sensor kesehatan yg lebih mendasar dan juga pasien mengaplikasikan pola makan sehat & seimbang juga rutin minum obat.
Apabila dibiarkan & tak diobati, diabetes jenis dua bisa meningkatkan beraneka ragam macam komplikasi penyakit seperti serangan jantung, kebutaan & bahkan amputasi. Kelebihan berat tubuh, gerakan fisik , pola makan yg jelek yakni elemen risiko penting buat penyakit ini.
Artikel keren lainnya: